Untuk melaksanakan pemilihan suatu metode penelitian, umumnya tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh si Peneliti. Dengan berdasarkan dari tujuan yang dicapai itulah terdapat banyak metode penelitian yang digunakan sesuai dengan keperluan.
Berdasarkan metode penelitian tersebut antara lain ialah :
1) Experimental Method.
Metode ini sangat cocok untuk pengujian suatu hipotesis tertentu, karena memerlukan konsep atau variabel yang jelas sekali serta pengukurannya sangat cermat. Penelitian eksperimen ini umumnya dilaboratorium, di kelas, ataupun di lapangan. Oleh karena itu penelitian eksperimen ini sering dilaksanakan dalam kegiatan yang bersifat IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi), ataupun dibidang ilmu kesehatan jasmani atau kesehatan rohani (jiwa).
2) Evaluation Method
Dalam metode evaluasi ini terdapat dua cara umum yang digunakan yaitu :
(1) Evaluasi formatif, sering pula dikenal dengan sebutan pre-test, yakni biasanya melihat dan meneliti pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan program,
(2) Evaluasi summatif, sering pula dikenal dengan sebutan post-test, yakni biasanya dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur apakah tujuan program tersebut sudah tercapai.
Di dalam metode evaluasi sering menggunakan pertanyan-pertanyaan praktis yang perlu dijawab. Misalnya :
1. Apa yang merupakan pokok permasalahan dari suatu masyarakat ?
2. Apa program yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah itu ?
3. Bagaimana program itu dapat dilaksanakan ?
4. Apakah program dilaksanakan sesuai dengan rencana ?
5. Apakah tujuannya tercapai ?
3) Grounded Method
Metode grounded ini menyajikan suatu pendekatan dengan menggunakan data-data yang jelas, karena data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data, hal inilah yang dinamakan grounded.
Kategori-kategori dan konsep-konsep dikembangkan oleh si peneliti di lapangan. Data yang bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul di lapangan, yang terus-menerus disempurnakan selama penelitian berlangsung.
Grounded method dikemukan oleh Glaser dan Strauss (1967), yang merupakan reaksi dan menyajikan jalan keluar dari suatu stagnasi teori dalam ilmu-ilmu sosial, dengan menitik beratkan pada sosiologi. Kedua ahli tersebut mengkritik keterikatan para peneliti yang berlebihan terhadap teori-teori yang berlebihan yang sangat umum (grand theories) dari tokoh-tokoh seperti; Weber, Durkheim, Veblen, Cooley, dan lain-lain yang menggunakan verifikasi dengan teori-teori pendekatan kuantitatif dan test statistik.
Dengan demikian menurut Glaser dan Strauss penelitian yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut tidak bertitik tolak dari data (situasi sosial), tetapi dari konsep, hipotesis, dan teori yang sudah mapan, yang mungkin sekali sudah tidak relevan lagi untuk situasi sosial yang khas dari masyarakat yang diteliti.
4) Secondary Datum Analysis Method
Metode analisis data sekunder ini mempunyai keunggulan-keunggulan (advantages) antara lain :
(1) Peneliti memperoleh data dengan mengeluarkan waktu, tenaga, dan dana yang relatif tidak besar.
(2) Tidak terlalu perlu merekruit dan melatih enumerator (pengumpul data).
(3) Tidak perlu menentukan sampel dan tidak banyak lagi mengumpulkan data di lapangan yang banyak mengeluarkan energi (tenaga), waktu, dan dana.
Misalnya data tentang kependudukan, dapat diperoleh pada Biro / Badan Pusat statistik (BPS) maupun kantor-kantor yang terkait, seperti kantor Pemko/Pmkab, Kantor Kecamatan, atau Kantor Kelurahan. Dan lain-lain.
Berbagai analisis dapat dilakukan pada hasil Sensus penduduk (SP), SUSENAS, SUPAS, World Fertility Survey (WFS), SAKERNAS, dan lain-lain.
Namun kelemahan metode ini data yang diperoleh umumnya agak ketinggalan jaman (out of date), karena kebanyak dari hasil prediksi.
Bandingkan dengan metode analisis data primer ? Tentunya data yang diperoleh ialah lebih up to date (data mutakhir), namun kelemahannya metode ini agak boros atau banyak memerlukan tenaga, waktu, dan dana.
5) Survey Method
Metode survey sering dilakukan terhadap suatu sampel dalam meperoleh informasi dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi. Survey berbeda dengan Census. Census adalah dalam hal pengumpulan informasi diperoleh dari seluruh anggota populasi. Selanjutnya dalam metode survey ini informasi dikumpulkan dari responden (pemberi data / informasi) dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan). Metode survey ataupun sensus dinamakan pula metode penelitian lapangan (field research method).
6) Participatory Method
Metode partisipasi ini seringkali digunakan dalam penelitian budaya suatu masyarakat terpencil atau terkebelakang. Misalnya tentang prilaku suatu masyarakat di pedalaman. Si peneliti berbaur dengan masyarakat tersebut dan menjadi bagian dari masyarakat tersebut sampai beberapa lama, sehingga masyarakat tersebut tanpa menyadari telah tercatat semua prilakunya oleh si peneliti, yang selanjutnya si peneliti dapat menganalisis lebih lanjut dan mengemukakan suatu generalisasi atau kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya dengan metode partisipasi tersebut.